Kamis, 21 Mei 2009

Fluor

Fluor


Ciri-ciri dan Sifat Fluor
Fluor yang juga dikenal dengan nama fluorin merupakan unsur kimia yang berupa gas pada suhu kamar (25oC), bewarna kuning kehijauan dan merupakan insur yang sangat reaktif juga dilambangkan dengan huruf F. Letaknya dalam tabel periodik adalah pada golongan VIIA dan periode 2, jadi dapat dikatakan bahwa terdapat pada kelompok unsur halogen. Nomor atomnya adalah 9, dengan massa atom relatifnya adalah 19 gr/mol. Titik leburnya adalah pada suhu -219,6oC, sedangkan titik didihnya adalah pada suhu -188,13oC. Flour merupakan unsur nonlogam yang paling elektronegatif, oleh sebab itu juga merupakan unsur yang paling reaktif. Jika didekatkan dengan bahan-bahan yang terbuat dari minyak dan gas maka akan dapat menimbulkan api. Fluor bersifat racun, korosif dan sangat berbau. Fluor pertama kali diisolasi oleh ilmuwan prancis yang bernama henri Moissan pada tahun 1886. Nama fluor pertama kali diambil dari kata fluo yang berarti mengalir dalam bahasa Latin. Fluor sangat reaktif sehingga jarang ditemukan dalam keadaan bebas, fluor biasa dijumpai berikatan dengan unsur atau senyawa lain, sehingga biasanya berbentuk dalam senyawa seperti fluorit , kriolit, dan apatit. Fluor yang berikatan dengan oksigen akan membentuk senyawa fluorida, yang terdapat dalam mineral yang terlarut dalam air sungai dan air laut.

Proses Pembuatan Fluor
Untuk mendapat unsur fluor yang murni sangat sulit, hal ini dikarenakan unsur flour ini adalah unsure yang bebas dan sangat reaktif. Namun tetap saja gas fluor dapat dibuat dengan cara elektrolisis dari leburan garam kalium florida (KF), dan asam flourida (HF). Sedangkan untuk memperoleh fluor cair dapat dilakukan dengan cara melewatkan gas fluor tersebut melalui sebuah tabung logam atau karet yang dikelilingi oleh udara cair. Asam hirofluorida juga dapat diperoleh dari pengolahan fluorit dengan asam belerang dan dipakai untuk mengelektrolitkan gas fluor.

Manfaat Fluor
Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari unsur ini, diantaranya adalah pada:

Pada senyawa Klorofluorokarbon (CFC)
Senyawa klorofluorokarbon atau yang lebih dikenal denagn nama Freon ini, berupa cair ataupun gas dan tidak berbau ataupun beracun. Senyawa ini sering digunakan sebagai pendorong dalam produk penyemprot aerosol dan juga sering digunakan dalam pendingin pada lemari es atau pada AC. Namun sekarang ini penelitian membuktikan bahwa senyawa ini dapat merusak lapisan ozon (O3) di atmosfer, sehingga pengunaannya makin di kurangi.

Pada senyawa Politetra Flouretena (Teflon)
Politetra Flouretena adalah salah satu senyawa fluor dalam ikatan plastik yang lebih sering disebut sebagai teflon. Senyawa ini banyak digunakan pada industri automobil dan dapat digunakan sebagai pelapis pada bagian dalam panci dan sebagai peralatan masak lainnya.
selain itu organik fluor juga banyak berguna seperti pada cairan hidrokarbon yang mengandung fluor yang merupakan turunan dari petroleum yang dimanfaatkan dalam sebagai minyak pelumas yang sangat stabil. Selain itu senyawa Uranium heksafluorida berguna dalam proses difusi gas untuk bahan bakar pada reaktor nuklir atau bom atom. Asam hidrofluorida juga dapat digunakan untuk melukis kaca. Pemakaian senyawa fluor dalam kuantitas kecil, dapat membantu kerusakan pada gigi, oleh karena itu banyak pasta gigi yang ditambahkan senyawa ini. Namun apabila senyawa ini digunakan terlalu banyak maka dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi.

Titanium (T)

Titanium (Ti)


Ciri-ciri dan Sifat Titanium

Titanium adalah logam transisi bewarna putih keperakan, yang bersifat ringan dan kuat dan mempunyai lambang kimia Ti. Selain itu, titanium juga memiliki massa jenis yang rendah, keras tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium tidak larut dalam larutan asam kuat, tidak reaktif diudara karena memilki lapisan oksida dan nitrida sebagai pelindung. Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar daripada logam campuran tembaga nikel. Batu permata titania lebih tampak cemerlang dari intan apabila dipotong dan dipoles dengan baik. Pada sistem periodik terletak pada golongan IVB dan periode 4. nomor atam titanium adalah 22 dengan massa atom relatifnya adalah 47,88 gr/mol. Titanium memiliki titik lebur 1.660oC dan titik didih 3.287oC. Titanium pertama kali ditemukan oleh William Gregor kimiawan Inggris pada tahun 1791, yang kemudian diberi nama oleh Martin Heinrich Klaproth pada tahun kimiawan Jerman 1795. Titanium banyak dijumpai hampir semua batuan. Selain banyak ditemui dalam bentuk bijih mineral, titanium juga banyak terdapat dalam batuan meteorit. Titanium juga merupakan unsur kesembian terbanyak didalam kerak bumi.


Proses Pembuatan Titanium

Titanium dialam terdapat dalam bentuk bijih seperti rutil (TiO2) dan ilmenit ( FeTiO3). Walau melimpah dibumi, namun untuk mendapatkan unsur ini membutuhkan proses yang panjang dan dengan biaya yang mahal. Salah satu metode yang digunakan dalam proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon. Hasil reaksinya adalah titanium tetraklorida yang kemudian dipisahkan dengan besi triklorida dengan menggunakan proses distilasi. Senyawa titanium tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam murni. Udara dikeluarkan agar logam yang dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen dan nitrogen. Sisa reaksi adalah antara magnesium dan magnesium diklorida yang kemudian dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air dan asam klorida sehingga meninggalkan spons titanium. Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium atau argon yang pada akhirnya membeku dan membentuk batangan titanium murni.

Manfaat Titanium

Bidang Transportasi
Karena sifatnya yang ringan, tidak mudah berkaratdan memiliki konduktivitas yang baik, maka titanium ini sangat baik digunakan sebagai bahan pembuatan badan pesawat terbang, pesawat ruang angkasa dan kapal selam.

Bidang industri
Dapat digunakan untuk pipa saluran dan peralatan militer.

Natrium titanat
Dapat digunakan untuk pesawat televise, radar, mikrofon dan fonograf.

Titanium tetraklorida
Dapat digunakan untuk mordan (pengikat) pada pewarnaan.

Titanium Oksida
Dapat digunakan untuk pembuatan batang las, email porselen, karet, kertas dan tekstil.

Titania
Dapat digunakan untuk perhiasan (batu titania).
Kalsium Karbonat (CaCO3)


Ciri-ciri dan Sifat Kalisium Karbonat

Kalsium karbonat umumnya bewarna putih dan umumnya sering djumpai pada batu kapur, kalsit, marmer, dan batu gamping. Selain itu kalsium karbonat juga banyak dijumpai pada skalaktit dan stalagmit yang terdapat di sekitar pegunungan. Karbonat yang terdapat pada skalaktit dan stalagmit berasal dari tetesan air tanah selama ribuan bahkan juataan tahun. Seperti namanya, kalsium karbonat ini terdiri dari 2 unsur kalsium dan 1 unsur karbon dan 3 unsur oksigen. Setiap unsur karbon terikat kuat dengan 3 oksigen, dan ikatan ini ikatannya lebih longgar dari ikatan antara karbon dengan kalsium pada satu senyawa. Kalsium karbonat bila dipanaskan akan pecah dan menjadi serbuk remah yang lunak yang dinamakan calsium oksida (CaO). Hal ini terjadi karena pada reaksi tersebut setiap molekul dari kalsium akan bergabung dengan 1 atom oksigen dan molekul lainnya akan berikatan dengan oksigen menghasilkan CO2 yang akan terlepas ke udara sebagai gas karbon dioksida. dengan reaksi sebagai berikut:
CaCO3 --> CaO + CO2
Reaksi ini akan berlanjut apabila ditambahkan air, reaksinya akan berjalan dengan sangat kuat dan cepat apabila dalam bentuk serbuk, serbuk kalsium karbonat akan melepaskan kalor. Molekul dari CaCO3 akan segera mengikat molekul air (H2O) yang akan menbentuk kalsium hidroksida, zat yang lunak seperti pasta. Sebagaimana ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:
CaCO3 + H2¬O --> Ca(OH)2 + CO2

Pembuatan Kalsium Karbonat

Pembuatan kalsium karbonat dapat dilakukan dengan cara mengeringkan Ca(OH)2 hingga molekul H2O dilepaskan ke udara sedangkan molekul CO2 diserap dari udara sekitar sehingga Ca(OH)2 dapat berubah kembali menjadi CaCO3. Reaksinya dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Ca(OH)2 + CO2 --> CaCO3 + H2O
secara kimia, sama saja dengan bahan mentahnya, namun kalsium karbonat yang terbentuk kembali tampak berbeda dari CaCO3yang semula sebelum bereaksi, karena kalsium karbonat yang terbentuk kembali tidak terbentuk dalam tekanan yang tinggi di dalam bumi.

Manfaat Kalsium Karbonat

Dalam industri manfaat dari kalsium karbonat adalah sebagai pembuat pasta gigi dan obat anti asam lambung.

Kamis, 14 Mei 2009

Uranium (U)

Ciri-ciri dan Sifat Uranium

Uranium adalah logam berat bewarna putih keperakan yang bersifat radioaktif dan mempunyai lambang kimia U. Uranium pertama kali ditemukan oleh Martin Heinrich Klaproth, kimiawan Jerman tahun 1789. Dialam uranium berbentuk oksida atau gamram komplek dalam mineral-mineral, biji uranum dan karnotit. Jika bereaksi dengan dengan asam membentuk garam uranil. Semua unsur uranium bersifat racun. Kerpu atau pitchblende adalah batu hitam kecoklatan yang kandungan utamanya adalah uranium berbentuk senyawa oksida. Uranium merupakan unsure terberat kedua yang ditemukan dialam setelah plutonium. Uranium membentuk kristal-kristal yang biasa disebut uranit. Pitchblende lebih bersifat radioaktif daripada uranium murni. Radioaktif yang disebkan oleh unsur ini dapat menyebabkan leukemia. Karena bersifat radioaktif maka uranium kadang-kadang mengeluarkan elektron pada saat peluruhan tetapi neutron tersebut jarang bereaksi dengan inti untuk membentuk reaksi inti. Karena merupakan unsur yang aktif maka uranium akan mengalami peluruhan dengan waktu paruh tertentu. Uranium yang berukran sebesar bola sofbol dapat menghasilkan energi yang lebih besar daripada batubara dengan berat 3 juta kali lebih banyak. Uranium dapat digunakan dalam bahan pembuatan bom nuklir karena memiliki reaksi rantai yang dapat menyebabkan ledakan yang sangat dahsyat.

Pembutan Uranium dengan Berbagai Isotop Uranium

Uranium mengandung tiga isotop utama, yaitu uranium-238 sebanyak 99,3%, uranium-235 sebanyak kurang dari 0,7% dan uranium-234 dalam jumlah yang sangat kecil. Selain isotop utama uranium juga mempunyai isotop buatan diantaranya adalah uranium-233, uranium-237, dan uranium-239, walaupun banyak isotop dari uranium namun kesemua isotop uranium tersebut mempunyai sifat yang radioaktif. Pemisahan inti uranium akan mengeluarkan partikel alfa, beta dan gamma. Isotop uranium memiliki waktu paruh yang sangat lama diantaranya: U-238 memilki waktu paruh 4,5 miliar tahun, U-235 sekitar 700 juta tahun, U-234 sekitar 250.00 tahun. U-238 ini mempunyai 238 pertikel dalam intinya yang terdiri dari 92 proton dan 146 neutron, neutron akan mencegah proton meledakkan inti karena sifatnya yang saling menolak. Namun U-238 yang mempunyai sifat tidak stabil akan pecah dan mengeluarkan partikel alfa dan beruah menjadi inti torium. Karena ini merupakan reaksi rantai maka inti torium juga akan mengalami pelurahan yang berakhir dengan terbentuknya timah. Sedangkan isotop lain dari uranium juga akan mengalami peluruhan yang akan berhenti apabila isotop timbal telah terbentuk.



Manfaat Uranium

Selain memilki bahaya yang tinggi, uranium juga memilki fungsi yang besar diantaranya adalah:

Sebagai sumber energi.
U-235 banyak digunakan sebagai bahan bakar utama pada reaktor nuklir untuk menghasilkan energi listrik yang sangat basar. Selain itu juga digunakan untuk memenaskan uap yang dapat menggerakkan turbin sehingga dapat menghasilkan listrik.

Girokompas dan alat pengontrol
Uranium juga dapat digunakan sebagai girokompas dan alat pengontrol pada pesawat ruang angkasa. Uranium yang digunakan untuk keperluan ini memiliki tingkat radioaktif yang rendah.

Arkeologi
Para ilmuwan juga telah memanfaatkan uranium untuk menentukan usia batuan dan lapisan tanah.

Foto RontgenSenyawa uranium nitrat dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dioksida uranium yang berguna dalam foto rontgen.

Karbon Dioksida

Karbon Dioksida


Ciri – ciri dan Sifat Karbon Dioksida

Suatu senyawa yang berbentuk gas pada suhu kamar (25oC), tak menyala dan tak berbau dan memiliki rasa yang sedikit masam (yang disebabkan oleh pembentukan asam karbonat dalam mulut dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H2O --> H2CO3
sehingga dapat menyebabkan rasa masam bila dirasakan), tidak beracun. Karbon dioksida juga lebih dikenal sebagai gas asam arang karena gas karbon dioksida terbentuk dari atom karbon yang juga dikenal dengan nama arang. Gas karbon dioksida ini memiliki berat 1½ kali lipat berat udara (volume air pada suhu 20oC akan melarutkan 0,9 volume CO2) sehingga akan menempati tempat yang lebih rendah, seperti dasar jurang makhluk hidup yang terjebak dalam daerah tersebut akan meninggal seketika karena sulit bernafas. Gas CO2 memiliki suhu kritis yang cukup tinggi yakni sekitar 31oC. Memiliki titik kritis 73 atm. CO2 cair akan membeku pada suhu -56,6oC (5,2 atm). Tekanan uap padatnya adalah 1 atm pada 79oC sehingga sangat memungkinkan untuk menguap pada udara terbuka tanpa mencair terlebih dahulu. Bila CO2 cair dibiarkan menguap, maka akan terbentuk massa kristalin seperti salju yang dapat dipakai sebagai perendah suhu. Kestabilannya terhadap panas hampir sama dengan air. Kadar gas CO2 sekitar 0,035% dalam udara dan menempati urutan keempat setelah nitrogen, oksigen dan argon. Gas CO2 yang ada di udara sebagian besar berasal dari gas buang pada pembakaran bahan baker fosil, sebagian lagi dari pembakaran hutan, beberapa dari pembakaran material organik dan sebagian lagi dari pernafasan makhluk hidup.

Pembuatan CO2
Gas CO2 dapat diperoleh melalui beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut:

Carbon dibakar dengan oksigen berlebih, juga melalui reaksi CO dan O2 secara elektrokimia.
Pada reaksi sebagai berikut:
CO + ½O2 --> CO2 delta H = 67,6 kkal

Melalui pernafasan.
Seperti yang kita ketahui bahwa kita bernafas dengan oksigen dan mengelurkan CO2.

Dalam laboratorium
Dalam laboratorium dapat dibuat gas CO2 dengan mereaksikan asam encer dan karbonat – karbonat logam dengan pesawat KIPP. Dengan reaksi sebagai berikut:
CaCO3 + 2 HCl --> CaCl2 + H2O + CO2

Dalam Industri
Dalam imdustri diperoleh CO2 sebagai hasil samping dalam proses tertentu seperti pada:

Proses fermentasi alkohol dari gula yang ditunjukkan pada persamaan berikut:
C6H12O6 --> 2 C¬2¬H5OH + 2 CO2

Pembuatan batu gamping yang ditunjukkan pada persamaan reaksi berikut:
CaCO3¬ --> CaO + CO2

Gas CO2 yang dicampur dengan nitrogen yang dapat diperoleh melalui pembakaran kokas, ataupun melalui pembakaran karbon diudara yang kemudian akan dialirkan dalam larutan pekat K2CO3.CO2 yang kemudian akan terserap dalam KHCO3. yang dapat di lihat pada persamaan berikut:
CO2 --> CO2 + H2O --> H2CO3
Gas larut
yang kemudian ditambahkan denagn larutan pekat K2CO3.CO2 menjadi:
H2CO3 + 2 K+ + CO32- --> 2 K+ + 2 HCO3-
Pada reaksi tersebut bila tekanan diperkecil, kemudian dipanaskan maka akanterjadi reaksi sebaliknya dan CO2 bebas dan hidrat akan dibebaskan.

CO2 murni dapat juga diperoleh dari melakukan pemanasan natrium bikarbonat pada persamaan berikut:
2 NaHCO3 --> Na2CO3 + CO2 H2O
Manfaat utamanya adalah bahan pendingin (CO2 padat lebih dikenal sebagai es kering) dalam pemadam kebakaran serta untuk minuman yang karbonat, soda untuk mencuci (Na2CO3.10H¬2O), soda kue (NaHCO3) dan timbale pemutih [Pb3(OH)2(CO3)2].

Efek Rumah Kaca (greenhouse effect)
Efek rumah kaca sendiri berasal dari kondisi yang umum terjadi di rumah kaca. Yaitu sinar matahari yang akan masuk kedalam rumah kaca akan terperangkap di dalam dan tidak dapat keluar sedangakan sinar matahari terus menerobos kedalam sehingga suasana didalam rumah tersebut akan semakin hangat atau mungkin menjadi panas. Penelitian menunjukkan bahwa gas karbon dioksida yang berlebihan diatmosfir memilki sifat tersebut yaitu memerangkapkan sinar matahari di atmosfir yang menyebabkan suhu di bumi semakin hari semakin panas yang saat ini sering disebut sebagai global warming yang terus menjadi sorotan. Jika hal tersebut terus berlanjut maka tak diragukan lagi lapisan es di kutub utara maupun lapisan es dikutub selatan makin lama akan semakin mencair dan hal itu pasti akan berpengaruh pada naiknya permukaan air laut yang akan membahayakan makhluk hidup secara keseluruhan.


Manfaat Karbon Dioksida (CO2)
Selain memilki efek yang berbahaya, CO2 juga mempunyai manfaat adapun manfaat dari CO2 sediri adalah sebagai berikut:
Pada proses Fotosintesis
Tak dipungkiri lagi bahwa CO2 sangat berperan pada proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dan yang sangat diperlukan oleh seluruh makhluk hidup. Fotosintesis memerlukan CO2 dan air agar dapat menghasilkan karbohidrat, yang dapat di lihat dari persamaan berikut:
6 CO2 + 6 H2O --> C6H12O6 + O2

Industri makanan dan minuman
Manfaat CO2 juga dapat kita jumpai pada proses pembuatan roti yang berfungsi sebagai pengembang roti dengan bantuan ragi. Pada saat roti yang dicampur soda kue atau ragi kita panaskan maka gas CO2 akan dibebaskan dan akan tertangkap oleh kantung gluten yang terdapat pada tepung yang akan menyebabkannnya dapt mengembang. Selain itu CO2 padat (es kering) juga digunakan untuk mendinginkan es krim.
Pada produk minuman khususnya yang bersoda. Gas tinbul pada minuman tersebut adalah CO2 yang membebaskan diri.

Bahan pemadam kebakaran
Karbon dioksida yang disemburkan pada api melalui selang pemadam kebakaran tersebut akan segera menyelimuti api, sehingga api tidak akan terkena kontak dengan oksigen sehingga pembakaran akan terhenti, karena pembakaran terhenti, maka api dapat segera padam.

Pengujian CO2 dalam Udara
Pengujian udara yang tercenmar oleh dapat dilakukan dengan air barit yaitu dengan zat [Ba(OH)2] dan [Ca(OH)2], jika terbentuk larutan yang putih maka dapat dikatan bahwa udara sampel tersebut telah tercemar oleh gas CO2. hal tersebut dpat dilhat pada persamaan berikut:
Ca(OH)2 + CO2 --> CaCO3 + H2O
Putih
Dan pada persamaan:
Ba(OH)2 + CO2--> Ba(CO3)2 + H2O
Putih

Jumat, 17 April 2009

Perbedaan Antara Ikatan Kovalen dan Ikatan Ion

Perbedaan antara Ikatan Kovalen dan Ikatan Ion

Ikatan kimia ada bermacam-macam, diantaranya ada ikatan kovalen,ikatan ion, ikatan koordinasi dan lain sebagainya. Namun pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari tentang perbedaan antara ikatan kovalen dan ikatan ion.
Pada dasarnya ikatan kovalen dapat dijelaskan melalui dua pendekatan yaitu: teori ikatan valensi dan yang kedua adalah teori orbital molekul. Pada teori yang pertama yaitu tentang tentang teori ikatan valensi,dijelaskan interaksi electron valensi atom-atom yang saling berdekatan. Pada teori ini jarak antara inti atom adalah yang mempunyai energi terendah. Sedangkan pada teori yang kedua yakni tentang teori orbital molekul, menjelaskan tentang orbital sekitar inti – inti atom yang bergabung. pada teori ini, orbital adalah gelombang electron pada molekul.
Sedangakan pada senyawa yang berikatan ion mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa yang berikatan ion karena pada ikatan ion, didalam kisinya terdapat kation
dan anion. Adanya ion-ion tersebut (kation dan anion), menyebabkan terjadinya tarik menarik yang kuat antara anion dan kation. Namun, selain terdapat gaya tarik menari, juga terdapat gaya tolak-menolak di antara kation-kation dan anion-anion yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

Berikut adalah perbedaan antara ikatan kovalen dan ikatan Ion.
Pada Ikatan Kovalen

1.Bentuk Senyawa yang dapat terjadi:
a.Padatan
(contoh: I2 dan gula)
b.Cair
(contoh: HCl, H2SO4, Br2)

c.Gas
(contoh: CO2, O2, H¬2, Cl¬2)

2.Kelarutan
Mudah larut dalam pelarut polar maupun pelarut non polar.
a. Kovalen Non Polar larut dengan pelarut non polar)
(contoh: I2 larut dengan baik pada CCl4)
b. Kovalen polar larut dengan pelarut polar.
(contoh: gula larut dalam air)

3.Bentuk Kristal
Padatan kovalen dua dimensi

4.Daya Hantar Listrik
a. Untuk kovalen Polar, dapat menghantarkan listrik
(contoh: HCl dapat menghantarkan listrik)
b. Untuk kovalen non polar, tidak dapat menghantarkan listrik walaupun berbentuk lelehan.
(contoh: lelehan gula tidak dapat menghantarkan listrik)

5.Isomer
Punya

6.Titik Leleh dan Titik Didih
Lebih rendah (kecuali intan karena kristalnya terikat dengan kuat sehingga energi yang diperlukan untuk memutuskan energipun lebih besar).

7.Terjadinya Ikatan
Terjadinya ikatan antara unsur non logam dengan unsur non logam dengan penggunaan elektron bersama-sama.

8. Proses Terjadinya IKatan
Penggunaan bersama pasangan elektron

9.Perbedaan Elektronegativitas
Kecil.

10.Daya Tarik
Melibatkan elektron-elektron yang dikongsi dan dua atau lebih inti atom yang bermuatan positif secara bersama menarik elektro-elektron bermuatan negatif yang dikongsi.

11. Jari-jari
Lebih panjang.

12.Partikel Terkecil
Molekul

13.Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron.
Lebih besar.

Sedangkan pada Ikatan Ion adalah:

1.Bentuk Senyawa yang dapat terjadi
Padatan ionik
(contoh: NaCl, KCL, CaCl2, KSN, CaSO4.2H2O)

2.Kelarutan
Mudah larut dalam pelarut polar.
(contoh: NaCl larut dalan H2O)


3.Bentuk Kristal
Padatan ionik tiga dimensi (ion-ion berikat kuat didalam kisi-kisinya)

4.Daya Hantar Listrik
Dapat menghantarkan listrik ketika berbentuk lelehan.
(contoh: lelehan NaCl dapat menghantarkan listrik dengan baik)

5.Isomer
Tidak punya (namun punya isoelektron).

6.Titik Leleh dan Titik Didih
Lebih tinggi (karena ion-ionnya terikat kuat pada kisi-kisinya sehingga untuk memutuskan ikatan diperlukan energi yang lebih besar)

7.Terjadinya Ikatan
Terjadinya ikatan antara unsur logam dengan unsur non logam

8. Proses Terjadinya Ikatan
Adanya transfer elektron

9.Perbedaan Elektronegativitas
Besar

10.Daya Tarik
Inti atom yang bermuatan positif, secara dominan melebihi muatan positif inti atom lainnya, sehingga secara efektif menyebabkan satu atom menstransfer elektronnya ke atom yang lainnya.

11.Jari-jari
Lebih pendek.

12.Partikel terkecil
Ion postif dan ion negatif.

13.Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron.
Lebih kecil.

Dari data diatas dapat dilihat beberapa perbedaan antara ikatan kovalen dengan ikatan ion. Namun masih banyak lagi perbedan antara senyawa yang berikatan dengan Kovalen dan senyawa yang berikatan dengan Ion.

Senin, 06 April 2009

Penamaan Alkana

Senyawa alkana termasuk dalam senyawa karbon. Ada beberapa senyawa karbon yang sudah banyak dikenal diantarranya adalah alkana alkena dan alkuna. Namun pada bacaan kali ini saya akan membahas tantang alkana khususnya tata nama senyawa alkana menurut IUPAC.
Menurut IUPAC tata mana senyawa alkana adalah sebagai berukut:
1. memilih dan menentukan rantai induk (yaitu rantai karbon yang memiliki rantai c terpanjang).
2. Pemberian nomor pada rantai karbon tersebut dari ujung kanan hingga ujung kiri atau sebaliknya.
3. Jika terdapat cabang maka usahakan agar cabang tersebut memperoleh nomor yang kecil.
4. Menuliskan nama mulai dengan nama cabang terlebih dulu (jika terdapat cabang) pemberian nama cabang tersebut diurutkan secara alfabet (jika terdapat lebih dari satu cabang alkil), kemudian diakhiri dengan nama rantai karbon tersebut. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka, antara angka dengan anka dipisahkan dengan tanda koma (,). Antara angka dengan abjad dipisahkan dengan tanda penghubung.
5. Jika gugus cabang yang sama terletak pada atom karbon yang sama pula maka penulisan harus digabungkan dengan menggunakan awalan di untuk 2 gugus cabang tri untuk 3 gugus cabang dan tetra untuk 4 gugus cabang.


Selesai begitulah tatanama penamaan dari senyawa alkana.